Entri Populer

Rabu, 27 Juli 2011

pendidikan sebelum melahirkan dan sesudah melahirkan







                I.        PENDAHULUAN
Masa prenatal[1] atau masa konsepsi[2] ini sangat penting artinya, karena merupakan awal kehidupan.
Di dalam rahim setiap janin terlindung dari semua pengaruh kondisi di luar, kecuali yang dapat sampai melalui ibu yang mengandungnya.
Pada masa itu hubungan janin sangat erat dengan ibunya, untuk itu seorang ibu mempunyai kewajiban terhadap kandungannya. Untuk memelihara anak yang ada dalam kandungan, antara lain dengan memakan makanan yang bergizi, menjaga hal-hal yang berbahaya, seperti menjauhi minuman keras, merokok dan berbagai jenis makanan yang di haramkan oleh Allah SWT.
Oleh karena itu proses pendidikan sudah di mulai semenjak periode konsepsi. Proses ini berkembang sampai anak itu lahir ke dunia yang memakan waktu kurang lebih 9 bulan.

             II.            PENDIDIKAN SEBELUM MELAHIRKAN

1.      Mendo’akan anak yang ada dalam kandungan agar menjadi anak yang shaleh dan terhindar dari ganguan setan.
            Menurut Imam Baihaqi: “ Jadi, jika anak prenatal adalah semata-mata ciptaan Allah yang maha kuasa maka dia pulalah yang maha kuasa membuat anak prenatal menjadi shaleh, atau sebaliknya. Jikalau demikian halnya maka mendo’akan anak kepadanya agar di jadikannya baik dan shaleh adalah suatu hal yang logis dan masuk akal. Dengan demikian harus pula diakui bahwa pengabulan Allah atas do’a itu adalah suatu hal yang logis dan masuk akal.”

2.      Memakan makanan yang halal dan baik
3.      Menghindari makanan yang haram
4.      Ikhlas dalam mendidik anak prenatal
5.      Memenuhi kebutuhan istri
Suami harus memenuhi kebutuhan istri yang sedang mengandung, terutama pada masa-masa awal umur kandungannya. Menurut Imam Baihaqi kebutuhan istri yang harus di penuhi antara lain:
a.       Kebutuhan untuk di perhatikan
b.      Kebutuhan kasih sayang
c.       Kebutuhan makanan extra
d.      Kebutuhan akan ketenangan
e.       Kebutuhan akan perawatan

6.      Taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah
Selalu mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah wajib maupun sunnah. Ibu/Bapak yang rajin beribadah maka jiwanya semakin bersih dan suci. Allah SWT. Zat yang maha suci yang tidak bisa di dekatkan kecuali dengan jiwa yang suci. Kesucian kedua orang tua yang mendapat rahmat Allah akan memancar pula kepada jiwa anak prenatal.
7.      Kedua orang tua berakhlaq mulia
 Akhlaq orang tua mempunyai pengaruh yang besar dan menjadi rangsangan yang positif      bagi anak prenatal, akhlaq mulia yang harus menjadi hiasan kedua orang tua adalah:
a)      Kasih sayang
b)      Sopan santun
c)      Lemah lembut
d)     Pemaaf
e)      Rukun dengan keluarga dan tetangga
Demikianlah yang harus di miliki oleh kedua orang tua agar menjadi suri teladan kepada anak-anaknya dan generasi lainnya.

           III.  Pendidikan setelah lahir

1.      Membacakan adzan dan iqamat di kedua telinga bayi. Di antara sunnah yang di ajarkan kepada Nabi saw kepada kita ialah pembacaan adzan di telinga kanan dan iqamat di telinga kiri bayi.
Sebagaimana sabda Nabi:
Aku melihat Rasulullah saw adzan dan iqamat pada telinga hasan bin Ali, ketika fatimah melahirkan.”(HR. Tirmidzi).

2.      Setelah bayi di lahirkan di anjurkan menggosok mulut bayi
Maksud menggosokkan mulut bayi adalah memasukkan sesuatu yang manis ke dalam mulut bayi dengan jari, kemudian menggerakkannya di dalam mulut kekanan dan kekiri hingga merata keseluruh rongga mulut bayi.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw
Dari Asma binti Abu Bakar ra. dia berkata, “saya mengandung Abdullah bin Zubair di mekkah, lalu saya pergi ke Madinah. Saya singgah di Quba’ dn melahirkan di sana, kemudian saya mendatangi Nabi saw. Beliau meletakkannya di kamar beliau, meminta buah kurma, kemudian mengunyahkannya dan menggosok-gosokannya di mulutnya. Yang pertama masuk ke mulutnya adalah ludah beliau. Kemudian beliau menggosok-gosokkan mulutnya dengan buah kurma, mendo’akan dan memberkahinya.”(HR. Bukhari dan Muslim).
Hikmah terkandung di dalam menggosokkan mulut ke bayi ialah untuk menguatkan syaraf-syaraf mulut, sebagai akibat dari gerakan lidah yang bersentuhan dengan lngit-langit mulut, rahang atas dan bawah, tepatnya lewat ujung lidah, sehingga bayi merasa siap untuk menetek menyedot susu secara alami. Sebaiknya yang melakukan adalah orang yang lebih bertaqwa dan shaleh/ulama, agar mendapat barakah darinya dan mengharapkan keshalehan dan ketakwaan bagi bayi.
3.      Dianjurkan mencukur rambut bayi pada hari ke tujuh dari kelahirnnya dan mengeluarkan shadaqah berupa emas dan perak seberat timbangan rambut.

4.      Dianjurkan memberi nama yang baik
Di dalam ajaran Islam, nama seseorang di samping sebagai panggilan, pengenalan terhadap seseorang, juga berfungsi sebagai do’a. Oleh karena itu pada tempatnyalah seseorang di beri nama yang baik sesuai dengan ajaran Islam.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw.
“Setiap anak itu di gadaikan dengan aqiqahnya. Di sembelihkan (binatang) pada hari ke tujuh, di beri nama dan di cukur kepalanya (rambutnya).”(HR. Abu Dawud dan An- Nasai).

“Sesungguhnya pada hari kiamat nanti kamu sekalin akan di panggil nama-nama kamu sekalin dan nama-nama bapak-bapak kamu sekalin. Oleh karena itu, buatlah nama-nama yang baik untuk kalian.”(HR. Abu Dawud).

“Mulaikanlah olehmu anak-anakmu dan perbaguslah nama mereka.”
 (HR. Ibnu Majah).

5.      Aqiqah
Aqiqah adalah domba/kambing yang di sembelih karena kelahiran bayi yang di lakukan pada hari ke tujuh setelah kelahiran, hukumnya adalah sunnah mu’akkad bagi orang yang mampu.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw.
“Setiap anak itu di gadaikan dengan aqiqahnya. Di sembelihkan (binatang) pada hari ke tujuh, di beri nama dan di cukur kepalanya (rambutnya).”(HR. Abu Dawud dan An- Nasai).

Dari Aisyah ra. berkata : “Rasulullah saw. telah menyuruh kepada kita menyembelih (binatang) aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan satu ekor kambing.”(HR. Tirmidzi).

6.      Khitan
Khitan ialah memotong khulfah (kulit) di ujung penis yang melingkar, tepat di bagian yang paling ujung, yang juga di ikuti hukum-hukum syariat yang lain.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw.
“Fitrah itu ada lima macam. Khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut buu ketiak.”(HR. Bukhari dan Muslim).

“Khitan itu sunnah hukumnya bagi laki-laki dan penghormatan bagi perempuan.”(HR. Ahmad dan Baihaqi).

“suci itu adalah separoh dari iman.”(HR. Muslim).
    
Nilai- nilai yang terkandung dalam khitan:

v  Khitan merupakan fitrah dari syiar islam, serta membedakan seorang muslim dan non muslim
v  Khitan merupaka pernyataan ubudiah kepada Allah.
v  Dapat menghindarkan anak dari penyakit
v  Khitan dapat menjaga kebersihan dan keindahan.

7.      Di anjurkan menyuruh supaya anak mengerjakan shalat pada umur tujuh tahun
Setelah anak sudah berumur tujuh tahun, hendaklah orang tua menyuruh anaknya agar mengerjakan shalat. Dan kalau ia sudah berumur sepuluh tahun tidak mau juga mengerjakan shalat maka di pukul dengan pukulan yang tidak membahayakan.
Sebagaimana sabda Rasululah saw.
“Suruhlah anak-anakmu shalat kalau sudah berumur tujuh tahun, dan kalau sudah berumur sepuluh tahun tidak mau shalat maka pukullah dia.”(HR. Jamaah).



DAFTAR PUSTAKA
v  Prof. Kamayulis, pendidikan ilam dalam rumah tangga. (Jakarta : Kalam Mulia, 2001)
v  Ummu Syafa Suryani Arfah. Panduan Wanita shalehah.

























             


[1] Masa di dalam kandungan ibu
[2] Pertemuan sperma dan ovum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar